Di Cangkringan, lereng Merapi sebelah selatan terdapat sebuah gundukan tanah yang dipercaya sebagai makam keramat. Lokasi ini dinamakan Watu Tumpeng. Konon di sini bersemayam jasad seorang sakti dari masa lampau.
Menurut kepercayaan lain, tempat tersebut bukanlah makam manusia, namun kuburan dari gajah tunggangan Kerincing Wesi. Kerincing Wesi menurut legenda, adalah seorang manusia yang berubah menjadi raksasa setelah makan telur pemberian Kyai Jagad. Kerincing Wesi mendapat tugas untuk menjaga Gunung Merapi, dan oleh Panembahan Senopati, Raja Mataram, ia diberi tunggangan berupa gajah.
Situs Watu Tumpeng ini ramai didatangi oleh mereka yang ingin mengubah nasib. Banyak persembahan diberikan pada penunggu gaib dari situs tersebut. Konon, tempat ini memang tidak meminta tumbal fisik bagi mereka yang berhasil dalam pesugihan.
Meski secara fisik tidak meminta tumbal, namun secara rohani, mereka yang meminta di tempat tersebut telah menyerahkan jiwa mereka pada kekuatan lain selain Tuhan.
Menurut kepercayaan lain, tempat tersebut bukanlah makam manusia, namun kuburan dari gajah tunggangan Kerincing Wesi. Kerincing Wesi menurut legenda, adalah seorang manusia yang berubah menjadi raksasa setelah makan telur pemberian Kyai Jagad. Kerincing Wesi mendapat tugas untuk menjaga Gunung Merapi, dan oleh Panembahan Senopati, Raja Mataram, ia diberi tunggangan berupa gajah.
Situs Watu Tumpeng ini ramai didatangi oleh mereka yang ingin mengubah nasib. Banyak persembahan diberikan pada penunggu gaib dari situs tersebut. Konon, tempat ini memang tidak meminta tumbal fisik bagi mereka yang berhasil dalam pesugihan.
Meski secara fisik tidak meminta tumbal, namun secara rohani, mereka yang meminta di tempat tersebut telah menyerahkan jiwa mereka pada kekuatan lain selain Tuhan.